Faktor Edaphis
Menurut Hanafiah (2005),
tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai
tempat tumbuh berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan penyuplai
kebutuhan air dan udara. Secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan
unsur-unsur esensial seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl, dan
lain-lain). Berdasarkan tanah tempat kami melakukan obsevasi nilai
kesuburan tanah sawah di lokasi kegiatan kabupaten tanah datar kisaran nilai
dan tingkat penilaian analisis agregat kimia tanah sawah dilokasi kegiatan
Kabupaten Tanah Datar, memiliki nilai
kalsium (K) pada kedalaman 0-30 cm adalah 0,37-0,42 agregrat kimia tanah
tergolong sawah ini peringkat sedang sedangkan pada kedalaman 30-60 cm adalah
0,37-0,44 agregrat kimia tanah tergolong sawah ini peringkat sedang.
Kisaran Nilai Dan Tingkat Penilaian Analisis
Agregat Kimia Tanah Sawah - di Lokasi Kegiatan, Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar.
Sifat kimia tanah
|
Kedalaman
lapisan contoh ( cm )
|
||||||||||||||||||||||||||
0 – 30
|
30 –
60
|
||||||||||||||||||||||||||
Nilai
|
Peringkat
|
Nilai
|
Peringkat
|
||||||||||||||||||||||||
pH ( H2o
)
|
6,2
– 6.6
|
S
|
6,3
– 6,7
|
S
|
|||||||||||||||||||||||
C –
organic (%)
|
6,62 –
6,77
|
S
|
6,67 –
6,67
|
S
|
|||||||||||||||||||||||
N –
total (%)
|
12,77
– 13,66
|
s
|
12,67
– 13,76
|
S
|
|||||||||||||||||||||||
P205
Bray 1 (ppm)
|
27,2 –
20,7
|
S
|
20,0 –
22,7
|
S
|
|||||||||||||||||||||||
Ca
(me/100g)
|
6,02 –
6,42
|
S
|
6,37 –
6,67
|
S
|
|||||||||||||||||||||||
Mg
(me/100 g)
|
2,22-
2,24
|
S
|
2,32 –
2,42
|
S
|
|||||||||||||||||||||||
K
(me/100 g)
|
0,37 –
0,42
|
S
|
0,37 –
0,44
|
S
|
|||||||||||||||||||||||
Na
(me/100 g )
|
0,48 –
0,66
|
S
|
0,47 –
0,66
|
S
|
|||||||||||||||||||||||
Total
Basa (me/100 g)
|
8,12 –
8,18
|
|
7,04 –
7,26
|
|
|||||||||||||||||||||||
KTK
(me/100 g)
|
21,6 –
22,6
|
S
|
24,6 –
26,7
|
S
|
|||||||||||||||||||||||
Kejenuhan
Basa (%)
|
47,8 –
41,8
|
S
|
44,7 -
47,7
|
S
|
|||||||||||||||||||||||
Kadar
Abu (%)
|
10,06
– 10,11
|
S
|
10,66
– 10,77
|
S
|
|||||||||||||||||||||||
Kadar
Air Lapang (%)
|
170,6
– 210,6
|
|
177,6
– 227,7
|
|
|||||||||||||||||||||||
Kadar
Air Tanah (%)
|
170,6
– 201,1
|
|
175,7
– 187,7
|
|
|||||||||||||||||||||||
Keterangan
:
|
|||||||||||||||||||||||||||
Catatan
:
|
Diolah
dari data analisis agregat tanah oleh Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Riau
|
||||||||||||||||||||||||||
Tanah
sawah adalah tanah yang digunakan untuk bertanam padi disawah, baik terus
menerus sepanjang tahun maupun tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija. Segala macam jenis tanah dapat disawahkan asalkan air
cukup tersedia. Karena itu tidak mengherankan bila sifat tanah sangat beragam
sesuai dengan sifat tanah asaalnya. (Subagyo dkk). Tanah
grumusol banyak digunakan untuk areal pertanaman padi sawah. Tanah grumusol
terbentuk pada tempat-tempat yang tingginya tidak lebih dari 300 meter di atas
muka laut dengan topografi agak bergelombang sampai berbukit, temperatur
tahunan rata-rata 250 C
dengan curah hujan kurang dari 2500 mm dan pergantian musim hujan dan musim
kemarau nyata (Sariasih, 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar